
inilah.com, Jakarta – Sejumlah kader Partai Golkar rela melepas jabatannya sebagai anggota DPR hanya untuk hijrah ke Partai NasDem. Apa implikasi politiknya?
Enggartiasto Lukita, bekas politikus Partai Golkar menambah daftar nama politikus Partai Golkar yang hijrah ke Partai NasDem, partai besutan Surya Paloh, bekas Ketua Dewan Penasehat Partai Golkar periode 2004-2009.
Sebelumnya, Jeffrey Geovani juga rela melepas jabatannya sebagai anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar. Kini Jefrey berkiprah sebagai sebagai salah satu elit Partai NasDem. Jauh-jauh hari sebelumnya, sejumlah elit Partai Golkar, mulai Surya Paloh, Ferry Mursidan Baldan, termasuk almarhum Syamsul Mua'rif, bekas petinggi Golkar era Akbar Tandjung sudah melakukan hal yang yang sama.
Nama-nama yang bergabung ke Partai NasDem bisa disebut mayoritas mereka pendukung Surya Paloh dalam Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar di Pekanbaru, awal Oktober 2009 lalu.
Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso mengatakan pihaknya menghormati langkah politik yang ditempuh Enggartiasto Lukito dengan pindah ke Partai NasDem. “Saya menghormatinya, ini pilihan politik. Kedatangan tokoh seperti Enggar, sudah tentu menambah derajat di Partai NasDem,” ujar Priyo di gedung DPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (25/1/2013).
Hanya saja, Priyo secara tegas menyebutkan kepergian Enggar dan sejumlah anggota Golkar lainnya tidak akan mengurangi kekuatan Partai Golkar. “Karena di Golkar banyak kader potensial,” cetus Priyo
Sebelumnya, Ketua DPP Partai NasDem Ferry Mursyidan Baldan yang juga bekas politikus Partai Golkar mengaku tidak tahu apakah Partai NasDem akan mengambil ceruk suara partai lain seperti Partai Golkar. “Yang pasti, yang kita sasar pemilih yang belum menentukan pilihannya yang jumlahnya cukup besar sebagaimana temuan hasil survei,” kata Ferry.
Ferry menegaskan pihaknya tidak bisa memastikan dan tidak mengetahui pemilih yang dalam Pemilu 2009 memilih partai A dan dalam Pemilu 2014 pindah ke partai B. “Jadi tidak bisa dikatakan kita ambil ceruk suara partai A, itu belum tentu,” tegas Ferry.
Terkait sejumlah elit Partai NasDem yang sebelumnya merupakan kader inti Partai Golkar, lagi-lagi Ferry tidak bisa memastikan apakah orang yang pihaknya kenal akan memilih Partai NasDem. “Sangat susah identifikasi suara ini pindah ke A atau ke B, kita tidak tahu. Identifikasi pemilih sangat ditentukan oleh caleg yang diusung,” tandas Ferry. [mdr]

-
De Gea Tergoda Pindah ke Barcelona
-
Juventus Capai Kesepakatan dengan Anelka